My Diary: Belajar Menulis Bareng Raditya Dika (Part II)
Assalammu’alaikum
Karena
hari itu hari Jum’at, jadi bel pulang sekolah yang biasanya baru bunyi pukul 12.45
jadi lebih cepat 45 menit (Bilang aja lu pulang jam 12-__-). I believe that you
have already known the reason-_- Yaudah, deh. Pas bel yang mirip kayak suara
penginformasian jadwal penerbangan di Bandara Kuala Namu itu bunyi, aku
langsung cuss keluar kelas. Eh, tapi taunya baru langkahin kaki beberapa senti
dari pintu kelas, langsung kedengaran teriakan dari temen-temen yang masih di
dalam, “Salputttt!!! Piketttt!!!” *plak* Langsung ingat, deh kalau hari ini ada jadwal piket yang
harus dipenuhi. Kalau nggak, siap-siap aja berhadapan dengan bendahara garang alias
Sakinah Azzura yang bakal bebanin denda sebesar Rp20.000 bagi warga IX
Archimedes yang nggak mau piket atau lupa piket.
Ini nih si Bendahara garang tapi keceee, lho^_^
Jadi,
dari pada ngorbanin diri dengan nggak jajan dua hari, mending aku langsung
balik ke dalam kelas, letakin tas di bangku, dan cepetan ambil sapu. Sebenarnya,
kalau mood nggak lagi hancur kayak gini, aku nggak perlu diingetin,
ditarik-tarik, bahkan dikejer-kejer untuk piket (fyi, ini kebiasaan anak cowok
kalau disuruh piket) karena sebagai murid yang tertib berlalu lintas
bersihin kelas, insyaallah aku akan istiqomah dengan selalu tertib piket
*lebay-nyamulai* Yaaa… walau sebenarnya kalian udah tahu alasan sejujurnya apa.
Oya,
tadi aku ada bilang langsung ambil sapu ya? Nah, ada kejadian nggak enak, nih
pas mau ngambil sapu. Jadi, ceritanya pas aku udah ngambil sapu dari belakang
loker dan udah mau jalan keluar kelas untuk bersihin depan kelas, tiba-tiba aja
si Cidut (sebenarnya, nama aslinya Vania Sally Nabila. Cuma, karena badannya
cukup bisa dikatakan endut, jadi dia sering dipanggil Cii Endut dan pada akhirnya
lahirlah nama CIDUT, yeayyy^_^) langsung nge-rebut sapu yang udah ada di
genggaman aku. Tapi, emang dasar anak ini hobinya ngotot, dia tetep aja keukeh
mau nge-rebut itu sapu dari aku. Alhasil, terjadilah perebutan sapu ijuk butut di
antara kami berdua (Oke. Mungkin, perebutannya kurang ellite, karena biasanya
orang nge-rebutin takhta, harta bahkan wanita. Tapi, itulah yang memang terjadi
pada waktu itu-__-).
Nah,
seperti yang udah kukatakan tadi bahwa badannya endut (I don’t said overweight)
sudah pasti tenaganya bisa berkali-kali lipat dari aku (setidaknya, ini
kelebihanmu, Cidut:v). Sebenarnya, aku mau ngasih sapu itu gitu aja sama dia,
tapi emang pada dasarnya jiwa anak-anak, aku tetep aja mau berkutat dengan
perebutan yang bener-bener NGGAK ELLITE ini. Yaaa… if you’re teenager, you know
what I feel. Walau badan udah gede dan udah ngalamin pubertas, tapi tetep aja
hati nggak bisa dibohongin kalau kita tetep mau kayak anak-anak, isn’t right? :D
And
the end, you definitely know who is the winner-__- Akhirnya, cidut berhasil
merebut sapu yang dari tadi kupertahankan itu. Tapi, entah karena nggak
disengaja atau emang dia kelebihan tenaga, aku malah jatuh tersungkur di lantai dengan punggung yang sempat menghantam dinding papan tulis (Oh, God! It’s so hurt
my backbone:( and certainly shamed on me-__-). Mungkin, ungkapan “Sakitnya nggak
seberapa, tapi malunya itu” berlaku banget buatku saat itu. Apalagi, waktu itu
bunyi hantamannya ke papan tulis cukup kuat dan seketika itu juga beberapa
orang yang masih berada di dalam kelas, termasuk Ma’am Nur’aini (guru bahasa
Inggris kami) langsung terkejut dan noleh ke arahku. Cidut dan temen-temenku
yang lain langsung bantuin aku berdiri dan duduk di bangku aku. Beberapa teman
yang nggak nyaksiin kejadiannya secara live
langsung nanya-nanya aku yang masih nahan rasa sakit di punggung. I think
it’s my unlucky day because my whim with my friend had ended in great pain-__-
Ini dia si Cidut. Hobi banget bilang, "Laper lah, poetttt," :D
Beberapa
orang yang lihat kejadian itu secara langsung termasuk Ma’am Nur’aini langsung nge-jelasin
kejadian tadi dan seisi kelas langsung ketawa ngakak. Yaaa… walau sakit, tapi
setidaknya ada hikmah di balik kejadian itu. Hikmah apa? Jangan main-main kalau
lagi kerja? Bukan. Aku jadi nggak piket! Yuhuuu… ^_^ Temen-temen nyuruh aku
duduk aja biar punggungnya nggak sakit lagi. Thank you, all. I love all of you so
much ({})({})({}).
Singkat
cerita, aku langsung cusss pulang ke rumah setelah nungguin temen-temen selesai
piket. Sampai di rumah, aku langsung menghempaskan diri di atas kasur dan
rebahan selama beberapa saat di atas tempat yang superrrr dupeerrr empuk bagiku
itu. Tapi, pas lagi menikmati suasana yang damai, tentram dan nyaman itu
tiba-tiba langsung keinget tentang acara Coaching Clinic bareng Raditya Dika
itu. Oh, gosh! Galau kembali mendera. Ibaratnya, saat itu muncul muka Radit
yang palinggg goplaaa, gedung MICC, dan keramaian yang muter-muter mengelilingi
kepala. Dan akhirnya, karena aku tipikal orang yang suka bergalau-galau ria
lama-lama, aku memutuskan mandi biar badan sedikit seggeeeerrrr.
Setelah
mandi, aku pun memutuskan untuk buka lepi. Biasa, lah. Obat penghilang galau
yang paling ampuh yaaa ON di Socmed or surfing in search engine to explore many
knowledge:D
Sekali Mendayung, Dua Tiga Pulau
Terlampaui
Pas
lagi asyik-asyiknya nge-stalk timeline twitter sebagai penghiburan diri, tiba-tiba aja kepikiran untuk
nyari info tentang Coaching Clinic bareng Raditya Dika itu. And finally…. I got
it! Aku berhasil dapat info CC itu langsung dari website-nya di. Di situ
tertera informasi supeerrr duperrr lengkap tentang acara tersebut. Ternyata,
bagi siapa saja yang mau ikut bisa mendaftar secara online. Dan nggak ada yang
namanya biaya pendaftaran alias 100% free.
Buru-buru,
deh aku daftarin diri. Setelah daftar, aku mendapati e-mail dari Loop yang
menyatakan bahwa aku harus menyimpan nomor yang diberikan oleh mereka untuk
nantinya ditukarkan dengan tiket pada acara coaching clinic tersebut.
Saat itu, rasanya semua kegalauan yang dari tadi mendera langsung hilang. Aaaa…. I felt so excited and can’t wait to meet Raditttt:D Dan aku nggak perlu nge-repotin Nadhif lagi. Bismillah. Semoga ini awal yang bahagia. Aminnn…
Dapet ini kayak dapet kulkas dua pintu. Brrrr... langsung merinding mambooo^_^
Saat itu, rasanya semua kegalauan yang dari tadi mendera langsung hilang. Aaaa…. I felt so excited and can’t wait to meet Raditttt:D Dan aku nggak perlu nge-repotin Nadhif lagi. Bismillah. Semoga ini awal yang bahagia. Aminnn…
Bersambung
0 komentar: