Different but Special

07.50 0 Comments

Assalammu’alaikum

Hari ini hari apa yaaaa? Ada yang tahu, nggak? Aku yakin semuanya tahu hari ini hari apa. Karena, hari ini adalah harriiiiii…. *jreng,jreng* *ceritanya ada bunyi drum gitu* IBU!!!! Woohooo….^_^ Ya, hari ini adalah hari ibu se-Nasional. Yaaa… walau mamaku punya hari spesialnya se-Nasional sendiri, tapi sampai sekarang mamaku belum go internasional, kok. (you know my mom not join in Miss World, Miss Universe or other beauty event like that because her age.-. I don’t said my mom old, but she’s not young.-.).

0 komentar:

My Diary: Belajar Menulis Bareng Raditya Dika (Part II)

02.43 0 Comments

Assalammu’alaikum

Karena hari itu hari Jum’at, jadi bel pulang sekolah yang biasanya baru bunyi pukul 12.45 jadi lebih cepat 45 menit (Bilang aja lu pulang jam 12-__-). I believe that you have already known the reason-_- Yaudah, deh. Pas bel yang mirip kayak suara penginformasian jadwal penerbangan di Bandara Kuala Namu itu bunyi, aku langsung cuss keluar kelas. Eh, tapi taunya baru langkahin kaki beberapa senti dari pintu kelas, langsung kedengaran teriakan dari temen-temen yang masih di dalam, “Salputttt!!! Piketttt!!!” *plak* Langsung ingat,  deh kalau hari ini ada jadwal piket yang harus dipenuhi. Kalau nggak, siap-siap aja berhadapan dengan bendahara garang alias Sakinah Azzura yang bakal bebanin denda sebesar Rp20.000 bagi warga IX Archimedes yang nggak mau piket atau lupa piket.
Ini nih si Bendahara garang tapi keceee, lho^_^

Jadi, dari pada ngorbanin diri dengan nggak jajan dua hari, mending aku langsung balik ke dalam kelas, letakin tas di bangku, dan cepetan ambil sapu. Sebenarnya, kalau mood nggak lagi hancur kayak gini, aku nggak perlu diingetin, ditarik-tarik, bahkan dikejer-kejer untuk piket (fyi, ini kebiasaan anak cowok kalau disuruh piket) karena sebagai murid yang tertib berlalu lintas bersihin kelas, insyaallah aku akan istiqomah dengan selalu tertib piket *lebay-nyamulai* Yaaa… walau sebenarnya kalian udah tahu alasan sejujurnya apa.

Oya, tadi aku ada bilang langsung ambil sapu ya? Nah, ada kejadian nggak enak, nih pas mau ngambil sapu. Jadi, ceritanya pas aku udah ngambil sapu dari belakang loker dan udah mau jalan keluar kelas untuk bersihin depan kelas, tiba-tiba aja si Cidut (sebenarnya, nama aslinya Vania Sally Nabila. Cuma, karena badannya cukup bisa dikatakan endut, jadi dia sering dipanggil Cii Endut dan pada akhirnya lahirlah nama CIDUT, yeayyy^_^) langsung nge-rebut sapu yang udah ada di genggaman aku. Tapi, emang dasar anak ini hobinya ngotot, dia tetep aja keukeh mau nge-rebut itu sapu dari aku. Alhasil, terjadilah perebutan sapu ijuk butut di antara kami berdua (Oke. Mungkin, perebutannya kurang ellite, karena biasanya orang nge-rebutin takhta, harta bahkan wanita. Tapi, itulah yang memang terjadi pada waktu itu-__-).

Nah, seperti yang udah kukatakan tadi bahwa badannya endut (I don’t said overweight) sudah pasti tenaganya bisa berkali-kali lipat dari aku (setidaknya, ini kelebihanmu, Cidut:v). Sebenarnya, aku mau ngasih sapu itu gitu aja sama dia, tapi emang pada dasarnya jiwa anak-anak, aku tetep aja mau berkutat dengan perebutan yang bener-bener NGGAK ELLITE ini. Yaaa… if you’re teenager, you know what I feel. Walau badan udah gede dan udah ngalamin pubertas, tapi tetep aja hati nggak bisa dibohongin kalau kita tetep mau kayak anak-anak, isn’t right? :D

And the end, you definitely know who is the winner-__- Akhirnya, cidut berhasil merebut sapu yang dari tadi kupertahankan itu. Tapi, entah karena nggak disengaja atau emang dia kelebihan tenaga, aku malah jatuh tersungkur di lantai dengan punggung yang sempat menghantam dinding papan tulis (Oh, God! It’s so hurt my backbone:( and certainly shamed on me-__-). Mungkin, ungkapan “Sakitnya nggak seberapa, tapi malunya itu” berlaku banget buatku saat itu. Apalagi, waktu itu bunyi hantamannya ke papan tulis cukup kuat dan seketika itu juga beberapa orang yang masih berada di dalam kelas, termasuk Ma’am Nur’aini (guru bahasa Inggris kami) langsung terkejut dan noleh ke arahku. Cidut dan temen-temenku yang lain langsung bantuin aku berdiri dan duduk di bangku aku. Beberapa teman yang nggak nyaksiin kejadiannya secara live langsung nanya-nanya aku yang masih nahan rasa sakit di punggung. I think it’s my unlucky day because my whim with my friend had ended in great pain-__-
Ini dia si Cidut. Hobi banget bilang, "Laper lah, poetttt," :D

Beberapa orang yang lihat kejadian itu secara langsung termasuk Ma’am Nur’aini langsung nge-jelasin kejadian tadi dan seisi kelas langsung ketawa ngakak. Yaaa… walau sakit, tapi setidaknya ada hikmah di balik kejadian itu. Hikmah apa? Jangan main-main kalau lagi kerja? Bukan. Aku jadi nggak piket! Yuhuuu… ^_^ Temen-temen nyuruh aku duduk aja biar punggungnya nggak sakit lagi. Thank you, all. I love all of you so much ({})({})({}).

Singkat cerita, aku langsung cusss pulang ke rumah setelah nungguin temen-temen selesai piket. Sampai di rumah, aku langsung menghempaskan diri di atas kasur dan rebahan selama beberapa saat di atas tempat yang superrrr dupeerrr empuk bagiku itu. Tapi, pas lagi menikmati suasana yang damai, tentram dan nyaman itu tiba-tiba langsung keinget tentang acara Coaching Clinic bareng Raditya Dika itu. Oh, gosh! Galau kembali mendera. Ibaratnya, saat itu muncul muka Radit yang palinggg goplaaa, gedung MICC, dan keramaian yang muter-muter mengelilingi kepala. Dan akhirnya, karena aku tipikal orang yang suka bergalau-galau ria lama-lama, aku memutuskan mandi biar badan sedikit seggeeeerrrr.

Setelah mandi, aku pun memutuskan untuk buka lepi. Biasa, lah. Obat penghilang galau yang paling ampuh yaaa ON di Socmed or surfing in search engine to explore many knowledge:D

Sekali Mendayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui

Pas lagi asyik-asyiknya nge-stalk timeline twitter sebagai penghiburan diri, tiba-tiba aja kepikiran untuk nyari info tentang Coaching Clinic bareng Raditya Dika itu. And finally…. I got it! Aku berhasil dapat info CC itu langsung dari website-nya di. Di situ tertera informasi supeerrr duperrr lengkap tentang acara tersebut. Ternyata, bagi siapa saja yang mau ikut bisa mendaftar secara online. Dan nggak ada yang namanya biaya pendaftaran alias 100% free.

Buru-buru, deh aku daftarin diri. Setelah daftar, aku mendapati e-mail dari Loop yang menyatakan bahwa aku harus menyimpan nomor yang diberikan oleh mereka untuk nantinya ditukarkan dengan tiket pada acara coaching clinic tersebut.
Dapet ini kayak dapet kulkas dua pintu. Brrrr... langsung merinding mambooo^_^

Saat itu, rasanya semua kegalauan yang dari tadi mendera langsung hilang. Aaaa…. I felt so excited and can’t wait to meet Raditttt:D Dan aku nggak perlu nge-repotin Nadhif lagi. Bismillah. Semoga ini awal yang bahagia. Aminnn…


Bersambung

0 komentar:

Fantasi Menjadi Kenyataan

02.31 0 Comments

Assalammu’alaikum!
          Dalam postingan kali ini, aku ingin membagikan jurnal aku dan Sahabat Soca Medan yang terbit pada bulan November lalu di koran Sinar Harapan dalam rubrik SOCA ^_^ Yuk mari dibaca. Semoga bermanfaat ya, temanss:)

0 komentar:

Kau dan Aku Cinta Indonesia (Review Film)

06.41 1 Comments

Assalammu'alaikum!

Kalian pernah nonton film yang 'Indonesia banget', nggak? Kalau iya, coba sebutin film-film apa aja yang pernah kalian baca, dong:) Mungkin, bagi sebagian orang menonton film yang Indonesia Banget sangat jarang dilakukan. Kebanyakan dari masyarakat Indonesia lebih senang menonton film-film barat apalagi yang masuk Box Offices America^_^ (Actually, I also do that:D) 

Nah, bagi kalian yang mungkin jarang nonton film Indonesia, kebetulan banget kali ini aku ingin membahas tentang film yang Indonesia Banget. Wah, ada ya? Ada, dong. Malah, ini film 100% asli buatan anak negeri:) Sayangnya, setelah membaca postingan ini, sepertinya kalian tak bisa langsung cusss berangkat ke bioskop. Kenapa? Karena film ini telah lama berlalu. Maklum, aku memang telat banget ngasih infonya. Padahal, aku sudah lama tahu tentang film ini:D Tapi, nggak ada kata telat kan untuk berbagi ilmu;) Tapi, jangan sedih dulu. Mungkin kalian bisa menemukannya di toko-toko yang menyediakan film-film dalam bentuk CD (yang original yaaa... jangan bajakan!) Yuk disimak review-nya!

Kalian lahir tahun berapa? Tahun 2000 ke bawah atau ke atas? :D Bagi kalian yang lahir di atas tahun 2000 apalagi tahun 80-an, film ini pasti tak asing lagi bagi kalian. Tapi, bagi kalian yang senasib denganku, yaitu lahir tahun 2000, silakan tanyakan film ini kepada orangtua, kakak, saudara, sepupu, bahkan nenek:D Semua yang sudah ditakdirkan berada di bumi, tepatnya di negara Indonesia pada tahun 80-an pasti tahun serial televisi Aku Cinta Indonesia. Serial televisi yang dulu ditayangkan oleh satu-satunya televisi nasional yang ada (read: TVRI) ini telah berhasil menyedot perhatian jutaan rakyat Indonesia. Kenapa namanya harus ACI? Apa pemainnya pada suka tepung ACI? Bukannnn.... judul serial tv ini diambil dari singkatan nama-nama pemainnya, yaitu: Amir yang diperankan oleh Agyl Syahriar, Cici yang diperankan oleh Dyah Ekowati Utomo, dan juga Ito yang diperankan oleh Ario Sagantoro. Serial ini bercerita tentang persahabatan dari tiga sekawan yang dipersatukan di SMP Kota Kita. Namun, persahabatan mereka yang erat ini selalu saja digoncang oleh badai bernama Wati yang diperankan oleh Tursina Andriani. 
Jadul banget ya film-nya?:D Tapi, dulu ini terkenal banget, lho!

Pada awal tahun 2014 lalu, tepatnya tanggal 16 Januari 2014 Qasthalani Citra Film menghadirkan kembali ACI dalam bentuk film layar lebar. Dengan disutradarai Bapak Dirmawan Hatta, film ini dikemas dengan sangat apik dan mampu membawa penontonnya flashback pada serial tv ACI tahun 80-an. Berjudul "Kau dan Aku Cinta Indonesia", film ini menggandeng artis-artis kenamaan Indonesia, seperti: Zulfa Maharani, Amel Carla, Elang El Gibran, Syihab Imam, Monica Setiawan, Jay Wijayanto, Denada, Pong Hardjatmo dan Niken Anjani. Selain itu, salah satu pemeran ACI tahun 80-an juga muncul kembali dalam film ini, yaitu: Dyah Ekowati Utomo.



Film dengan durasi 105 menit ini, menampilkan begitu banyak keindahan alam Indonesia. Dengan setting di daerah Kopeng, Getasan, Semarang, Jawa Tengah film ini berhasil membuat semua penontonnya berdecak kagum sekaligus menyadarkan rakyat Indonesia bahwa Indonesia tak kalah keren dengan negara-negara lain, terutama di Eropa. Apalagi ditambah dengan setting di kaki gunung Merapi dan Merbabu yang eloknya bukan main.


Indah nian, bukan?:)

Film ini sendiri menceritakan tentang kehidupan tiga tokoh utamanya yang masih remaja. Tiga tokoh utama tersebut adalah Andi, Ian dan juga Cahaya. Kehidupan remaja yang penuh lika-liku dengan berbagai macam masalah selalu saja mengganggu tali persahabatan mereka. Mulai dari rasa suka dengan lawan jenis, hingga permasalahan di keluarga menjadi konflik yang kuat dalam film ini. Namun, permasalahan itulah yang justru membuat persahabatan mereka semakin erat. Film ini seperti mengusung suka duka persahabatan yang harus selalu dilalui tanpa mengorbankan persahabatan itu sendiri:) Bagus bangen, kan? Jadi, tunggu apalagi? Mending, cepet cari CD originalnya dan cepetan tonton. Siapa tahu, setelah kalian menonton film-nya, kalian justru akan menjadi sang penjelajah alam Indonesia alias Traveller^_^ 

Salah satu adegan yang muncul di film-nya. Suit, suitttt.... boncengan nih, yeeee:D

Tak hanya keindahan alam saja yang muncul, film ini juga menampilkan konflik keluarga yang mengharu biru:')

View-nya bagus banget yakkk?:D

Ini namanya Gamelan, kan? Ayooo... siapa yang udah pernah mencoba alat-alat musik Gamelan^_^

Nah, kalau yang ini namanya pubertas:)

Ini dia para bintang utamanya! Andi, Cahaya dan juga Ian^_^

Oya, kemarin pihak dari film Kau dan Aku Cinta Indonesia juga sempat, lho mengadakan lomba menulis cerpen tentang ACI. Sayangnya, aku tak berhasil memperoleh kemenangan dalam kompetisi itu :( Eh, tapi mungkin ini keberuntungan bagi kalian semua. Karena, cerpennya bisa Salsa posting di blog ini :D Kalau mau baca, monggooo... bisa mampir ke sini ^_^

Wassalammu'alaikum. 

1 komentar:

Gaun Merak Kemenanganku

04.57 1 Comments

Matahari memang baru menyembulkan dirinya, tapi seorang Cahaya sudah bersiap-siap untuk pergi ke sekolahnya, SMPN 1 Kledung. Pagi ini Cahaya sengaja bangun cepat, karena ia tidak ingin melewatkan acara yang akan sangat bersejarah baginya. Hari ini kelas Cahaya, kelas 8A, akan menjadi petugas upacara untuk kegiatan upacara hari ini. Mungkin tak ada satu pun temannya yang berpikir bahwa kegiatan ini sangat spesial. Tapi bagi Cahaya yang akan menjadi seorang pembawa bendera yang diapit oleh Nanda dan Tiwi, posisinya ini sangat membuat dirinya terus tersenyum bahagia.

1 komentar:

Maafkan Aku, Loki!

03.38 1 Comments

Assalammu'alaikum!

Dalam postingan blog kali ini, aku ingin menampilkan cerpenku yang pernah diterbitkan di Majalah Soca edisi 19 (Maret 2014). *yang mana, sih?* Ini! Yang ini, lho^_^
Majalah Soca Edisi 19 (Maret 2014)
Yuk mari dibaca:) Semoga dapat menghibur dan bermanfaat bagi kita semua yaaaa^_^

1 komentar:

My Diary: Belajar Menulis Bareng Raditya Dika (Part I)

20.40 1 Comments

Assalammu'alaikum :)

Kalian semua pasti kenal Raditya Dika kan? Itu lhoooo... comic, penulis, sutradara, aktor, sekaligus pengusaha yang mukanya benar-benar tak tampan, absurd dan juga kocakkkk :D *ohhh,yangitu* 

Nah, pada tanggal 21 Sepetember 2014 Salsa berhasil bertemu dengannya. *Hah?Kok bisa?* Bisa, dong :D Setelah menempuh perjuangan yang panjang dan mengorbankan segala daya dan upaya *halahlebay*. Eh, tapi ini beneran, lho. Bukan pekerjaan yang mudah buat ketemu artis balikpapan itu (eh, papan atas maksudnya). Ya udah. Dari pada bacootttt mulukkk dari tadi, mending cusss kita simak ceritanya :D

1 komentar: