Perjalananku di Hari Pahlawan
Tanggal 10 November, adalah hari
yang sangat menyenangkan. Karena di hari itu, Dinas Pariwisata kota Medan,
mengundang sekolah kami untuk mengikuti acara “PENGENALAN OBJEK WISATA DAN
PERMUSEUMAN KOTA MEDAN TAHUN 2011” . Murid yang diajak pun, bukan murid
sembarangan. Murid yang diajak adalah murid yang memiliki prestasi di kelasnya.
Yaitu, ranking 1-5.
Aku pun sangat senang. Tapi bukan
hanya sekolah kami saja yang diajak, SD An-Nizam pun juga diajak.
Tapi 3 hari sebelum acara itu, aku
jatuh sakit. Padahal, saat itu sedang berlangsung ujian UTS. Jadinya, aku ujian
susulan deh!
Tapi saat tanggal 10 November, aku hadir. Karena, aku ingin menghargai sekolahku
yang telah mengundangku. Lagi pula, nanti kami diajak berjalan-jalan
melihat-lihat objek wisata kota Medan.
Next….
TANGGAL
10 NOVEMBER
Jam 05.00, aku sudah bangun. Setelah
itu aku shalat subuh, dan berdo’a semoga perjalanan nanti berjalan dengan lancar.
Setelah shalat, aku pun bergegas untuk mandi. Dan setelah itu aku berganti
pakaian, lalu sarapan.
Pukul06.00
Waktunya berangkat ke sekolah
sama mama……………….. Oh, iya! aku lupa kasih tahu, kalau rumahku itu jauh dari
sekolah. Rumahku terletak di kab. Sunggal , sedangkan sekolahku di kota Medan.
Makanya, setiap hari aku pergi jam 06.00 . Waktu tempuhnya lebih kurang 30
menit. Next……
Setelah 30 menit berada di jalan,
akhirnya aku sampai di sekolah. Aku pun langsung bersalaman kepada mama, dan
masuk ke dalam sekolah. Next….
Sekarang sudah jam 06.30 , kenapa
masih sepi ya? Hihihihii…. Itu hal biasa. Karena, bel sekolah akan berbunyi
pukul 07.15 . Makanya, murid-murid yang lain belum pada datang. Murid-murid
akan datang pada pukul 07.00 .
Pukul
07.15
Lonceng pun berbunyi …….. aku pun
berbaris yang rapi di depan kelas. Ketua kelas pun sudah siap merapikan
barisan. Next…
Saat berada di dalam kelas, guru
kami kebingungan. Guru kami sedang bingung, “Mengapa murid-murid yang akan
pergi belum dipanggil-panggil”. Next…..
Beberapa menit setelah guru kami
kebingungan, akhirnya datang seotang murid yang memberitahukan, bahwa kami
sudah dipanggil untuk berbaris di lapangan sekolah. Next….
Setelah berbaris di lapangan, kami
di kasih instruksi oleh bapak Sunaryo. Pak Sunaryo memberitahu kepada kami,
bahwa kami akan berkunjung ke 4 tempat yang ada di Medan, diantaranya: Istana
Maemon, Rumah Tjong A Fie, Museum Juang, dan Museum Rahmat Galeri. Kami akan
mengunjungi tempat itu, hanya dalam waktu 7 jam. Paling selesainya pukul 15.00
Setelah menunggu beberapa menit,
akhirnya bus yang akan membawa kami datang. Yipiiii……. Di bus itu tertulis Bus
Pariwisata. Karena, bus itu memang bus pariwisata yang sengaja digunakan untuk
membawa kami berjalan-jalan. Kami pun berbaris sambil berjalan. Seperti bebek
gitu. Heheehheh… next….
Setelah sampai di dalam bus,
udaranya sangat sejuk. Ya iyalah….. namanya juga bus patas AC. Hihihhhiiiiih…..
Tapi, aku duduk di bagian 3 dari belakang. Soalnya, bagian depan sudah penuh
sama murid lain. Next….
Setelah semuanya masuk, bus pun siap
berangkat….. perjalanan pun dimulai. Yipiiiii…… Tapi, nanti kami tidak akan
langsung berjalan-jalan, melainkan harus mengikuti acara pembukaan di kantor
Dinas Pariwisata Kota Medan. Next….
KANTOR
DINAS PARIWISATA KOTA MEDAN
Setelah
sampai di kantor Dinas Pariwisata kota Medan, ternyata masih sepi. Sekolah
An-Nizam saja belum datang. Jadinya, pak guru, bu guru, dan teman-teman pada
memanfaatkan waktu luang. Yaitu: berfoto-foto. Karena, di dalam ruangan kantor
Dinas Pariwisata kota Medan banyak
miniatur tempat-tempat pariwisata di kota Medan. Sayangnya, aku tidak membawa kamera.
Hixhixhix…. Next……
Setelah beberapa menit, anak
An-Nizam pun datang. Dan acara pembukaan pun dimulai. Bapak perwakilan dari
Dinas Pariwisata pun memberikan kata sambutannya. Setelah itu, kami diberikan
tas yang berisi kaos dan peralatan sekolah. Tas-nya pun untuk kami. Kami
disuruh memakai kaos itu, sebelum berjalan-jalan. Next….
Kami pun kembali masuk ke dalam
mobil. Tapi, kali ini aku memilih duduk di depan. Karena, ingin dekat sama
temanku. Pertama-tama, kami pergi ke Istana Maemon dulu. Perjalanan ke Istana
Maemon pun dimulai. Breeeemm breeemmm…..
ISTANA
MAEMON
Setelah beberapa menit di dalam bus,
akhirnya sampai juga di Istana Maemon. Istana Maemon ini terletak di Jln.
Brigjend Katamso. Istana Maemon dibangun pada tanggal 28 Agustus 1888 oleh
Sultan Makmun Al-Rasyid. Dinding Istana Maemon berwarna hijau dan kuning. Warna
hijau melambangkan kesuburan, dan warna kuning melambangkan kekayaan. Di dalam
Istana Maemon terdapat 2 buah ruangan utama, yaitu: ruang Balairung, dan ruang
Sidang. Next…
Sebelum masuk ke dalam Istana Memon,
kami harus membuka sepatu. Karena, agar kebersihannya terjaga. Di dalam Istana
Maemon sangatlah megah, sama seperti Istana-istana lainnya. Saat masuk ke dalam
Istana Maemon, kami disuruh duduk di atas lantai. Karena, bapak pemandu wisata,
akan memberikan sedikit pengetahuan. Untungnya aku membawa buku Baby Taz (merek
buku notes). Heheheheehh…… next
Setelah kami mendapatkan sedikit
ilmu, kami pun dipersilahkan berjalan-jalan mengelilingi Istana Maemon. Aku pun
mengajak temanku untuk bekeliling kota Medan. Upppsss salah, maksudnya
berkeliling Istana Maemon. Hheheehh…… next
Aku mengajak temanku yang bernama
Fira, untuk berjalan-jalan mengelilingi Istana Maemon bersama-sama. Kami juga
sempat berfoto di singgasana raja. Ciiiiisss……… Tapi, sayangnya dilarang untuk
duduk di atasnya. Next….
15 menit pun berlalu, kami harus
pergi dari sini. Karena, kami harus pergi ke 3 tempat lagi. Next…..
Tapi, sebelum pergi ke 3 tempat
lainnya, aku sempat melihat Meriam Puntung. Aku juga sempat membaca legenda
Meriam Puntung. Next……
Kami pun segera naik ke dalam bus.
Soalnya, takut ketinggalan. Next…..
RUMAH
TJONG A FIE
Setelah dari Istana Maemon, kami
pergi ke Rumah Tjong A Fie yang jaraknya
dekat, dan dapat ditempuh dengan waktu 15 menit saja. Dalam waktu 15 menit itu,
kami dipandu oleh seorang pemandu wisata.
Setelah 15 menit, akhirnya sampai
juga di Rumah Tjong A Fie. Tapi, sayangnya kami harus menyebrang dulu. Karena,
kami tidak bisa masuk ke dalam Rumah Tjong A Fie yang halamannya tidak begitu
luas untuk sebuah bus. Next….
Rumah Tjong A Fie terletak di Jln.
Ahmad Yani/Kesawan. Rumah ini adalah milik keluarga Pak Tjong A Fie. Di dalam
Rumah Tjong A Fie terdapat 40 kamar. Pak
Tjong A Fie berasal dari suku Cina. Meskipun Pak Tjong A Fie berasal suku Cina,
tapi Pak Tjong A Fie sangat dermawan. Semasa hidup dia adalah seorang dermawan
yang sangat baik hati. Dia pernah menyumbangkan sebagian hartanya untuk
pembangunan Istana Maemon. Oleh karena itu, sekarang Rumah Tjong A Fie menjadi
tempat wisata kota Medan untuk mengenang jasanya. Pak Tjong A Fie meninggal
pada tanggal 28 Agustus 1921. Next…..
Sebelum masuk ke Rumah Tjong A Fie,
kami berfoto bersama dahulu. Kami pun memasuki Rumah Tjong A Fie yang sedikit
mistis. Soalnya, pernah dijadikan lokasi syuting film Cina. Film-nya pun film
hantu. Kalian pasti tahu hantu Cina, kan? Next….
Huhhhh….. capek banget. Soalnya,
rumah ini luas banget. Sudah kayak supermarket 2 tingkat. Kami pun sempat masuk
ke kamar pak Tjong A Fie semasa hidupnya.
Next….
Waktu kami pun sudah habis. Saat pulang………………….
Tapi, ternyata bus kami pergi. Bus
kami pergi bukan berarti ninggalin kami, tapi karena bus itu besar dan lebar
jadinya dia mencari tempat parkir yang lebih luas. Paling bentar lagi juga
datang. Kan, sudah dipanggil lewat telepon. Tapi sebelum pergi lagi, kami pergi
ke kebun belakang rumah.
Setelah dari kebun belakang Rumah Tjong
A Fie, kami pun beranjak ke depan halaman Rumah Tjong A Fie . Disana ada seekor anjing. Anjingnya galak
sekalii….. seram…………………. Next…………….
Setelah beberapa menit, akhirnya
busnya datang. Kami pun bersiap untuk berjalan-jalan lagi. Setelah ini, kami
akan mengunjungi Museum Juang. Kalau warga kota Medan, pastinya tahu banget.
Karena, itu dekat banget sama Sun Plaza (pusat perbelanjaan di kota Medan). Hhihihihhi
MUSEUM
JUANG
Selama perjalanan menuju Museum
Juang, kami juga didampingi seorang pemandu wisata. Setiap tempat yang kami
lewati, selalu di terangkannya. Kami pun mendapatkan sedikit info. Next….
Pemandu wisata itu terus menerangkan
berbagai hal tentang kota Medan kepada kami. Tanpa kusadari, ternyata kami
sudah sampai di Museum Juang. Yipiiii…..
Sebelum masuk ke dalam ruangan, aku
sempat menulis tentang berdirinya museum ini. Aku melihat dari sebuah ukiran. Aku
juga melihat beberapa meriam yang dipakai sewaktu perang. Keren………………
setelah
itu kami disuruh berbaris dengan rapi, agar masuk ke dalam ruangannya tertib
dan tidak berantakan. Saat memasuki ruangan, aku sempat terharu. Karena, di
dalam ruangan depan Museum Juang, banyak kata-kata perjuangan. Seperti “LEBIH
BAIK MATI BERKALANG TANAH, DARIPADA HIDUP DIJAJAH”. Pokoknya, kalau masuk di
Museum Juang, kita akan merasa sedang berada pada tahun 1942 (zaman Jepang). Next….
Sebelum
kami mengelilingi Museum Juang, ada seorang Kapten TNI. Beliau memberitahu kami
tentang Museum Juang ini. Dia juga menanyakan “ Hari ini, hari apa?” kami pun
menjawab “Hari pahlawan”. Beliau pun senang. Karena, anak SD seperti kami masih
mengingat hari pahlawan. Belum tentu orang dewasa mengingat hari pahlawan.
Beliau pun mempersilahkan kami mengelilingi Museum Juang. Tapi sebelum itu, ia
memperingatkan kami untuk berhati-hati saat naik tangga, karena tangganya sudah
lama. Next….
Aku
dan Fira pun langsung naik ke atas. Setelah sampai si atas, mata kami tertuju
pada sebuah perpustakaan. Akhirnya kami memutuskan untuk masuk ke dalamnya.
Setelah masuk, aku melihat berbagai album, dan beberapa buku tentang
peperangan. Aku pun tertarik untuk membuka album tua. Di dalam album itu, aku
meliahat beberapa foto yang menarik. Diantaranya: tentang tugu-tugu bersejarah,
dan keadaan penduduk setelah Indonesia merdeka. Aku melihat senyuman di wajah
mereka. Aku pun sempat terharu.
Next……………….
Setelah
puas berada di dalam perpustakaan, kami pun setuju untuk pergi ke tempat lain.
Kami pun ingin pergi ke tempat penyimpanan berbagai koleksi mata uang. Setelah
dari tempat penyimpanan berbagai koleksi mata uang, aku dan Fira pergi ke
tempat koleksi berbagai jenis meriam. Diantaranya: meriam SP Bazoka yang mampu
menaklukkan pesawat. Wawwww…… dan meriam SMS Browning. Tapi, diantara semua
meriam itu, aku lebih tertarik melihat meriam tomong. Ternyata, lagu itu memang
diambil dari kisah nyata. Dan aku pun baru tahu, ternyata meriam tomong itu
hanya senjata untuk menakuti para penjajah. Meriam itu tidak berpeluru. Karena,
bentuknya yang besar, para penjajah takut melihat meriam ini. Waawwww… amazing.
Ternyata orang Indonesia banyak akal.
Next…………..
Wah,
ternyata waktu kami sudah 15 menit. Kami pun segera berpamitan pulang kepada
bapak-bapak TNI. Sebetulnya, aku sedih. Karena, aku harus meninggalkan tempat
yang menyimpan berbagai benda bersejarah. Tapi, apa boleh buat. Aku harus
melanjutkan perjalanan lagi. Next….
Kami
pun langsung berlari ke arah bus. Tapi, tiba-tiba Fira minta tolong untuk foto dia
di dekat meriam. Ya udah, deh! Setelah,
itu kami pun berlari ke arah bus. Next…
MUSEUM
GALERI RAHMAT (WILDLIFE INTERNATIONAL MUSEUM)
Setelah dari Museum
Juang, kami pun pergi menuju Museum Rahmat Galeri. Di dalam perjalanan, pemandu
wisata itu juga kembali menerangkan berbagai hal. Aku pun segera mengambil
buku. Next…………….
Di Museum Rahmat Galeri ini adalah
tempat terakhir yang kami kunjungi. Museum ini terletak di Jln. S. Parman. Di
tempat ini juga acara penutupan akan berlangsung. Di sini kami juga akan makan
siang bersama. Oh, iya! apakah aku sudah mengatakan, bahwa Galeri Rahmat adalah
tempat hewan-hewan buruan yang sudah dibekukan. Eiiitttsss… tapi, jangan salah
sangka, karena hewan di sini tidak diburu secara illegal, melainkan ada izin
dari pemerintah Indonesia. Museum ini adalah milik keluarga pak Rahmat Syah.
Pak Rahmat Syah sangat suka berburu. Dia juga mengajarkan beberapa anaknya
berburu. Setelah bertahun-tahun berburu, akhirnya ia memiliki banyak binatang
koleksinya. Akhirnya, atas persetujuan pemerintah, ia membangun Museum Rahmat
Galeri. Museum ini berdiri pada tanggal 13 November 2007, berarti bentar lagi
ulangtahun dong! Hihihihi….. Next……………
Setelah
beberapa menit, kami pun sampai di Museum Rahmat Galeri. Sebelum masuk, aku
sempat bertanda tangan di spanduk. Di spanduk itu, memang khusus bagi para
pengunjung. Bisa dikatakan buku tamu. Tapi sebelumnya, kami harus membuka
sepatu. Aku pun membuka sepatuku dan meletakkannya di rak sepatu yang telah
disediakan. Setelah itu kami disuruh
berbaris rapi. Masuknya pun satu-satu dan pelan-pelan. Karena, kakak petugas
harus menghitung jumlah kami. Next….
Setelah sampai di dalam, aku sangat
takjub. Karena, seperti di alam liar. Di sini ada berbagai macam hewan yang
sudah dibekukan. Badan hewan-hewan ini terbuat dari fiberglass. Dan sebagian
lainnya asli. Di sini juga ada koleksi kupu-kupu. Keren……………. Next………
Setelah puas berkeliling, kami pun
di panggil untuk makan siang di ruangan Lagent Room. Lagent Room ini adalah
ruangan koleksi foto Pak Rahmat. Di Lagent Room juga tempat rapat para tamu
kehormatan. Next…
Sebelum makan siang, kami semua
menonton sebuah rekaman tentang pengesahan Museum Rahmat Galeri di Bali. Di
rekaman itu, ada bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan ibu Ani Yudhoyono.
Tidak hanya Rahmat Galeri, Kebun Binatang Pematang Siantar juga disahkan. Rekamannya
seru………….. Next…….
Setelah melihat rekaman itu, kami
pun makan siang. Kami makan siang dengan ayam goring dan minumannya teh pucuk
harum. Sedapnya…………………..
Setelah makan siang, acara penutupan pun dimulai. Bapak perwakilan dari
Dinas Pariwisata memberika kata sambuatannya kembali. Bapak perwakilan dari
Dinas Pariwisata juga berterima kasih atas kehadiran kami. Setelah itu, kami
pun berpamitan kepada Bapak perwakilan Dinas Pariwisata. Satu persatu dari kami
pun bersalaman kepada Bapak perwakilan Dinas Pariwisata. Next………
Kami pun langsung menuju bus. Tapi,
sebelum masuk ke dalam bus, aku sempat menulis tanda tangan lagi di spanduk
tadi.
Setelah itu kami masuk ke dalam bus.
Aku pun langsung mengambil tasku yang aku taruh di atas. Huh….. aku pun sempat
berkata bye all…………………. dalam hatiku.
Sesaat sebelum pergi, ada kejadian
lucu loh! Beberapa temanku sempat mengejek anak An-Nizam. Ada-ada saja.
Ada
juga satu lagi. Salah satu temanku sempat nge-reff di dalam bus. Teman-teman
yang lain pun tertawa dan senang. Mereka senang dengan suara temanku itu yang
mahir sekali nge-reff. Hehehee…………..
Ya
sudah. Sampai sini dulu, ya ceritaku! Bye bye……….
0 komentar: