Akhirnya Kepilih Juga^_^
Hari ini, 08 Oktober 2012 adalah hari yang paling mendebarkan bagiku. Aku berharap, aku bisa minjam alat pengatur waktu milik Doraemon:) Aku pun berjalan loyo menuju kantor bank Sumut di sekolahku. Kantor yang ukuran lebih kecil dari kelas ini, akan menjadi saksi, siapakah yang akan mewakili sekolah dalam ajang "Erlangga English Speech Contest". Yap! Hari ini adalah hari penentuan, perwakilan sekolah SMP Negeri 1 Medan dalam ajang "Erlangga English Speech Contest". Penyeleksinya tidak lain dan tidak bukan adalah ................ Jreng, jreng! Sir Agus. Guru bahasa Inggris yang terkenal jago banget bahasa Inggris dan kedisplinan berbahasa Inggris-nya yang tinggi ini, akan menyeleksi 20 orang yang nanti-nya akan diambil 10 orang untuk mengikuti lomba "Erlangga English Speech Contest". Sebetulnya, aku sedikit gerogi. Melihat kakak kelas yang sudah jago berbahasa Inggris, hatiku pun mulai ciut. Yang memantapkan aku untu ikut penyeleksian ini adalah kekurangan aku yang tidak bisa bilang huruf "r". Kata kakakku, mamaku, nenekku, kakekku, dan teman-temanku, "orang yang enggak bisa bilang "r", pasti jago bahasa Inggris,".
"Salsa Putri," panggil sir Agus.
Tibalah waktuku. Aku pun melangkahkan kakiku menuju meja sir Agus. Sesekali aku melirik 4 orang temanku yang masih sibuk menghapal pidato bahasa Inggris (speech) mereka. Aku pun menyerahkan print-out pidatoku dalam bahasa Inggris (speech) kepada sir Agus. Kutarik napas panjang-panjang, kemudian aku mengucapkan salam. Kumulai pidatoku dengan lantang, dan sedikit gerakan tangan.
**
Hari Kamis, 11 Oktober 2012
Pengumuman perwakilan sekolah dalam ajang "Erlangga English Speech Contest" telah tiba. Jangtungku pun berdetak lebih cepat dari biasanya. Saat sir Agus memasuki kelasku, teman-temanku mulai bertanya, "Sir, yang kepilih siapaa?". Sir Agus pun menjawab, "yang kepilih kak Siti Hafifah anak 8 Archimedes, kak Syakinah anak 9 Galileo, kak Dina anak 9 Benjamin, kak Bella anak 8 Jhonlocke, dan Salsa Putri anak 7 Archimedes,". Aku yang sedang sibuk menulis, langsung kaget. Hah? Aku kepilih? Lalu, bagaiman dengan Saki, Digna, Nita, dan Alya yang juga ikut seleksi? Perasaan mereka pasti hancur. pikirku. Namun, apa yang aku pikirkan tidak seperti dengan kenyataannya. Teman-temanku mengucapkan selamat kepadaku. Hanya Nita-lah yang terlihat sedih. Aku tahu, sahabatku ini memang ingin sekali ikut lomba speech ini. Waktu, SD dulu, dia pernah masuk TOP 50 Lomba Speech se-Nasional. Apa pantas aku senang di atas kesedihan sahabatku sendiri? pikirku. Aku pun bimbang. Namun, tak ada pilihan lain. Aku harus ikut lomba ini. Mungkin, jika aku menang, Nita juga akan ikut senang.
0 komentar: